Memikirkanmu mungkin salah, tapi otakku suka sekali melakukan itu. Semilir diantara penat. Walau hatiku perlahan sakit terlumat.
Aku bukannya mati rasa. Yang tersisa hanya mencintamu, itu saja.
Sebening apapun, aku adalah keras yang mudah pecah. Molekul rapuh berwajah padat. Pelan pelan membungkus hatiku, ia terbuat dari kaca.
Seruas memori dan kenangan tertempel pada tiap halaman. Bayanganmu ada di tiap lembar. Kusimpan di laci, suatu waktu akan kubuka lagi.
No comments:
Post a Comment